Taksonomi dan Morfologi

    • Kingdom :  Plantae
    • Divisi :  Spermatophyta
    • Sub Divisi :  Angiospermae
    • Kelas :  Dicotyledonae
    • Ordo :  Guttiferanales
    • Famili :  Guttiferae
    • Genus :  Garcinia
    • Spesies :  mangostana 
    • Nama ilmiah :  Garcinia mangostana L. (Steenis, 2003)

 

Morfologi

Gambar

Akar

Batang

Tinggi pohon manggis berkisar 6-20 m (Steenis, 2003). Tegak, kulit batang coklat memiliki getah kuning (Nugroho, 2009).

Daun

Daun majemuk berbentuk oval, memanjang (Steenis, 2003). Susunan daun berhadapan bersilangan, daun tua berwarna hijau tua, tepi daun rata, permukaan atas dan bawah daun mengkilat, ibu tulang daun jelas dengan pertulangan menyirip. Warna daun muda bervariasi hijau muda dengan semburat kecokelatan (Nindyasari et al., 2018). Tunggal, posisi daun berhadapan atau bersilang berhadapan. Helai daun mengkilat di permukaan, permukaan atas hijau gelap dengan permukaan bawah hijau terang, berbentuk elips memanjang, ukuran 12-23 cm  4,5-10 cm, tangkai 1,5-2 cm (Nugroho, 2009).

Bunga

Manggis termasuk tanaman berumah dua (dioecious) yaitu bunga jantan dan betina dihasilkanpada tanaman yang berbeda. Reproduksi Garcinia bersifat fakultatif agamospermy, yaitu reproduksidengan biji tetapi pembentukan embrio tidak melalui pembuahan (Nindyasari et al., 2018).  Hanya dikenal bunga betina, 1-3 pada ujung ranting, garis tengah 5-6 cm. Dua daun kelopak yang terluar hijau kuning, 2 yang terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat, tumpul. Daun mahkota bentuk telur terbalik, berdaging tebal, hijau kuning, tepi merah atau hampir semua merah. Staminodia kerap kali dalam kelompok. Bakal buah beruang 4-8. Kepala putik berjari-jari 4-8 (Steenis, 2003)

Buah

Buah bentuk bola tertekan, garis tengah 3,5-7 cm, ungu tua,  kepala putik duduk, besar dan kelopak tetap. Dinding buah tebal, berdaging, ungu, dengan getah kuning. Biji 1-3, diselimuti oleh selaput biji yang tebal berair, putih, dapat dimakan (juga biji yang gagal tumbuh sempurna) (Steenis, 2003)

 

Nama Lokal :

Manggu (Jawa Barat), manggus (Lampung), manggusto (Sulawesi Utara), manggista (Sumatera Barat) (Paramawati, 2010)

 

Asal Usul Spesies       :          

Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. (Paramawati, 2010)

 

Status Kelangkaan berdasarkan IUCN :     

 

 

Syarat Tumbuh :

Tanaman ini tumbuh subur pada daerah yang mendapat banyak sinar matahari, kelembaban tinggi, serta musim kering yang pendek (untuk menstimulasi perbungaan). Pada kondisi kering, diperlukan irigasi untuk menjaga kelembapan tanah. Tanaman ini dapat ditanam hingga ketinggian 1000 m di atas permukaan laut (20-40 ) di daerah tropis, namun biasanya pertumbuhan maksimal berlangsung di daerah dataran rendah (Nugroho, 2009).

 

Habitat :   

 

 

Penyebaran Tanaman :

Mulai Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. (Paramawati, 2010)

 

Metode Perbanyakan :

Perbanyakan dengan generatif (biji) dan vegetatif (sambung pucuk)

 

Kandungan Senyawa Kimia :

Kandungan metabolit sekunder dalam buah manggis diantaranya yaitu triterpen, mangostin, tanin, dan resin, sedangkan yang terdapat dalam kulit buah manggis yaitu antosianin dan xanthone (Nugroho, 2009). Xanthone dalam buah manggis terdapat di bagian kulit buah (pericarp) dan sedikit dalam kulit biji (hull), vitamin C terdapat pada daging buah (Paramawati, 2010)

 

Bagian yang Dimanfaatkan :

Berbeda dengan buah-buah pada umumnya, manfaat terbesar buah manggis bagi kesehatan bukan terletak pada daging buahnya, melainkan pada kulit buahnya. Kulit buah manggis (pericarp) terdapat komponen yang bersifat antioksidan. Zat ini disebut xanthone, meskipun daging buah manggis mengandung vitamin C yang juga merupakan sumber antioksidan alami, tetapi jumlahnya sangat sedikit (Paramawati, 2010).

 

Kegunaan :

Xanthone merupakan molekul besar yang terdiri dari banyak molekul kecil yang bersifat antioksidan. Antioksidan sendiri telah terbukti mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia, di antaranya menetralisir radikal bebas yang masuk atau diproduksi dalam tubuh, mencegah penuaan organ tubuh, mencegah penyakit yang berhubungan dengan jantung, mencegah berbagai jenis penyakit kanker, mencegah kebutaan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Fungsi utama antioksidan adalah melawan (menetralisir) pro oksidan atau lebih dikenal sebagai radikal bebas (Paramawati, 2010)

 

Letak Koordinat :

 

 

Referensi

Nindyasari et al., 2018

Nugroho, 2009

Paramawati, 2010

Steenis, 2003