Taksonomi dan Morfologi

    • Kingdom:  Plantae
    • Super Divisi: Spermatophyta
    • Divisi: Magnolophyta
    • Kelas:  Magnoliopsida
    • Ordo:  Sapindales
    • Famili:  Rutaceae
    • Genus:  Citrus
    • Nama ilmiah: Citrus limon
 

 

Morfologi

Gambar

Akar

Akar tunggang merupakan akar yang dimiliki oleh tanaman lemon, dikarenakan termasuk dalam tanaman dikotil. Akar tunggang ini mempunyai fungsi untuk menopang tanaman, menyerap serta menyimpang makanan untuk tanaman.

 

Batang

Batang dari tanaman lemon adalah batang yang berkayu. Terdapat duri pada batang dan ranting pohon yang cukup panjang, namun tidak begitu rapat jaraknya. Bentuk dari batangnya bulat, tegak, peracabangannya simpodial dan warnanya hijau. 

 

Daun

Daun dari tanaman lemon bertepi rata dengan pangkalnya agak meruncing. Bentuknya lonjong, berseling serta termasuk daun tunggal. Panjang dari daun ini bisa mencapai 8 cm dengan lebar hingga 5 cm. Permukaan dari tangkai daunnya licin dan berminyak, sementara bentuknya silindris.

 

Bunga

Bunga tanaman lemon tumbuh di ketiak daun, bertangkai segitiga, dan termasuk bunga yang majemuk. Panjang dari bunganya mencapai 1,5 cm dengan warna hijau. Pada mahkota bunga, bentuknya menyerupai bintang juga berwarna hijau. Benang sarinya mempunyai ukuran 1,5 cm dengan kepala sari yang berwana kuning dan berbentuk ginjal. Tangkai dari putik bunga berbentuk siindris berukuran 1 cm. Kepala dari putiknya berbentuk bulat berwarna kuning. Lalu, mahkota dari bunga memiliki warna putih berpadu kuning dengan bentuk bintang dan berjumlah lima helai.

 

Buah

Pada umumnya, buah dari lemon memiliki warna kuning tua, dengan daging yang tebal serta permukaan kulitnya yang mengilap. Namun, warna kuning tua itu akan menjadi pucat bila agak terlalu matang. Kulit dari buah lemon bertekstur kasar, bulat, dasarnya cukup menonjol, dan mengadung atsiri. Panjang dari buah biasanya mencapai 8 cm serta punya ketebalan kulit sampai 0,7 cm. Daging buah memiliki warna kuning agak kemerahan dengan kandungan sari buah yang berupa asam sitrat sebanyak 5% dan pH 3. Di dalam buah dari tanaman lemon, ada biji yang berwarna putih, berbentuk bulat seperti telur, dan berkerut. Jumlah biji dari buah lemon bisa dikatakan cukup banyak mencapai 15 biji.

 

 

 

Nama Lokal :

Nama lokal dari lemon adalah jeruk sitrun atau jeruk limun.

 

Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman     :          

Lemon (Citrus limon) berasal dari Asia Tenggara, seperti India, Burma Utara, dan Cina. Lemon pertama kali dibudidayakan di Genoa pada pertengahan abad ke-15.

 

Status Kelangkaan berdasarkan IUCN :     

Jeruk lemon yang dibudidayakan secara luas (Citrus limon) tidak memiliki status kelangkaan dalam daftar merah IUCN. Jeruk lemon yang kita kenal umumnya adalah hasil budidaya dan bukan spesies liar

 

Syarat Tumbuh :

Jeruk lemon membutuhkan kondisi lingkungan yang spesifik untuk tumbuh dengan optimal. Tanaman ini menyukai iklim hangat dengan suhu ideal antara 20 - 30°C dan memerlukan paparan sinar matahari penuh setidaknya 6 - 8 jam sehari. Tanah yang cocok untuk jeruk lemon adalah tanah yang gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase yang baik dengan pH antara 5,5 - 6,5. Kelembaban tanah harus dijaga tetap lembab namun tidak tergenang air, karena akar jeruk lemon rentan terhadap pembusukan. Tanaman ini juga membutuhkan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penyakit jamur. Pemupukan secara teratur dengan pupuk yang seimbang antara nitrogen, fosfor, dan kalium sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat dan produksi buah yang optimal. Jeruk lemon juga memerlukan perlindungan dari angin kencang dan suhu ekstrem, terutama saat masih muda atau sedang berbuah.

 

Habitat :   

Jeruk lemon tumbuh optimal dalam habitat yang memiliki karakteristik spesifik mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya. Tanaman ini menyukai iklim subtropis dan mediterania dengan suhu hangat berkisar antara 20-30°C. Habitat ideal jeruk lemon menawarkan paparan sinar matahari penuh setidaknya 6 - 8 jam sehari, yang penting untuk proses fotosintesis dan pembentukan buah. Tanah yang cocok untuk jeruk lemon adalah tanah gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase baik dengan pH antara 5,5 - 6,5. Kelembaban udara yang cukup namun tidak berlebihan merupakan ciri khas habitat alaminya, mencegah masalah penyakit jamur sambil menjaga kelembaban yang dibutuhkan. Di daerah tropis, jeruk lemon dapat ditemukan tumbuh hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut, sering kali di area perbukitan atau lereng gunung yang tidak terlalu tinggi. Habitat alami juga menyediakan perlindungan dari angin kencang yang dapat merusak tanaman. Jeruk lemon membutuhkan ruang tumbuh yang cukup dan akses ke sumber air yang memadai, baik dari curah hujan maupun air tanah, untuk mendukung pertumbuhan dan produksi buahnya yang optimal.

 

Penyebaran Tanaman :   

Penyebaran jeruk lemon mencakup sejarah yang panjang dan luas geografis yang beragam. Berasal dari Asia Tenggara, terutama wilayah India, Myanmar, dan Cina selatan, jeruk lemon telah menyebar ke berbagai penjuru dunia berkat nilai ekonomis dan kemampuan adaptasinya yang tinggi. Persebarannya dimulai melalui rute perdagangan kuno, dengan para pedagang dan penjelajah membawa bibit atau buah ke berbagai wilayah. Saat ini, jeruk lemon dibudidayakan secara luas di negara-negara beriklim mediterania seperti Italia, Spanyol, dan Turki, yang menjadi produsen utama di Eropa. Di benua Amerika, jeruk lemon tersebar luas di Amerika Serikat, terutama di negara bagian California dan Florida, serta di negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina dan Chili. Afrika juga menjadi wilayah penting dalam penyebaran jeruk lemon, dengan Afrika Selatan sebagai produsen utama di benua tersebut. Di Asia, selain wilayah asalnya, jeruk lemon juga banyak dibudidayakan di negara-negara seperti India, Cina, dan Jepang. Penyebaran global ini didukung oleh kemampuan jeruk lemon untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim, meskipun tetap optimal di daerah beriklim subtropis dan mediterania. Bahkan di daerah yang lebih dingin, jeruk lemon dapat tumbuh dalam rumah kaca atau sebagai tanaman pot, memungkinkan budidayanya di wilayah yang sebelumnya dianggap tidak cocok.

 

Metode Perbanyakan :

Jeruk lemon dapat diperbanyak dengan beberapa metode, yaitu stek dan biji. Perbanyakan jeruk lemon dengan menyemai biji membutuhkan waktu yang lama dan kualitas bibitnya tidak selalu sama dengan induknya.

 

Kandungan Senyawa Kimia :

Jeruk lemon (Citrus limon L.) merupakan tanaman alami yang dapat berperan sebagai antibakteri. Setiap 100 g jeruk lemon mengandung 29 kalori, 1,1 g protein, 0,3 g lemak, 2,9 g gula alami dan 2,9 g serat. Kandungan kimia dalam jeruk lemon diantaranya terdiri dari flavonoid, asam sitrat, tanin, vitamin (C, A, B1 dan P) dan mineral (Kalium, Magnesium). Asam sitrat dan flavonoid yang terkandung dalam air perasan jeruk lemon (Citrus limon L.) memiliki manfaat sebagai antibakteri.

 

Bagian yang Dimanfaatkan :

Jeruk lemon memiliki beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan seperti daging buah, biji, dan kulit jeruk. Kulit jeruk lemon memiliki 2 lapisan yaitu flavedo dan albedo.

Kegunaan :

Jeruk lemon merupakan buah yang kaya akan manfaat dan kandungannya ,dari beberapa kandungan jeruk lemon (Citrus limon L.) memiliki manfaat salah satunya adalah flavonoid yang dimana kandungan ini dapat perfungsi sebagai anti kanker, antirombogenik, antiinflanmasi dan juga dapat sebagai neuroprotektif . Flavonoid dapat sebagai antikanker dikarenakan terjadinya penghambatan pertumbuhan sel dengan menahan siklus sel. Terapi aroma kulit jeruk lemon memiliki manfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Setiap kulit jeruk efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang adrenal.

 

Letak Koordinat :

 

 

Referensi