Taksonomi dan Morfologi |
|
Morfologi |
Gambar |
Akar/rimpang Dilihat dari jenis akarnya, pinang termasuk tanaman monokotil. Sebab, akar pinang merupakan akar serabut yang mirip dengan akar pohon kelapa. |
|
Batang Karakteristik tumbuhan pinang memiliki batang yang berwarnah merah tinggi mencapai 15-20 meter,batang tegak lurus bergaris tengah, tidak memiliki cabang, |
|
Daun Daun pohon pinang majemuk menyirip, tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung dan tangkai daun pendek. |
|
Bunga Bunga yang dimiliki tanaman pinang hutan berbentuk bulir, panjangnya sekitar 15–20 cm, dan mengandung 5-20 anak bulir. Seluruh bunga ini tersusun dalam dua deretan pada anak bulirnya. Sementara untuk anak buahnya berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing. |
|
Buah Buah pinang berbentuk lonjong seperti bulat telur dan buah berkecambah setelah 1,5-4 bulan dengan dinding buah yang berserabut, buah muda berwarna hijau sedangkan yang masak berwarna merah |
Nama Lokal : |
Palem Merah atau Pinang Merah (Cyrtostachys renda) yang kemudian ditetapkan menjadi flora maskot provinsi Jambi adalah tanaman hias. Dinamakan Palem Merah lantaran pelepah pinang ini berwarna merah menyala. Lantaran warna merah pada pelepah daunnya itu Pinang Merah (Cyrtostachys renda) acapkali disebut Pinang Lipstik. |
Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman : |
Pinang merah (Gyrtostachys lakka Becc) atau biasa disebut pinang raja diduga kuat berasal dari Semenanjung Malaka, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan |
Status Kelangkaan berdasarkan IUCN : |
|
Syarat Tumbuh : |
Keasaman (pH) tanah adalah 4 – 8. Curah hujan berkisar antara 750 - 4.500 mm/tahun. Tumbuh dengan baik pada suhu optimum 20° – 32°C. Kelembaban udara antara 50%-90%. Penyinaran yang sesuai antara 6-8 jam/hari. |
Habitat : |
- |
Metode Perbanyakan : |
Pinang merah diperbanyak secara generatif yaitu dengan biji biji pinang merah yang sudah masak dapat dikecambahkan dan dijadikan untuk perbanyakan |
Kandungan Senyawa Kimia : |
Biji pinang atau buah dari pohon pinang berwarna coklat kemerahan dan mengandung alkaloid serta proantosianidin yang termasuk dalam golongan flavonoid. Artinya, biji pinang mengandung efek antibakteri dan antivirus |
Bagian yang Dimanfaatkan : |
Bagian dari pinang yang banyak dimanfaatkan adalah bagian buah, yang diolah menjadi produk utama obat-obatan dan kosmetik.Artinya, biji pinang mengandung efek antibakteri dan antivirus. Maka dari itu, bijinya kerap dimanfaatkan dalam ramuan tradisional untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, hingga kudisan. Selain itu, biji pinang dapat digunakan sebagai campuran orang makan sirih, bahan pewarna merah alami, serta bahan penyamak |
Kegunaan : |
Pinang merah digunakan sebagai tanaman hias untuk keindahan taman. Manfaat biji buah pinang yaitu sebagai bahan pangan serta sebagai cemilan masyarakat pedesaan untuk dikonsumsi sehari-hari dan santapan pembuka dalam kegiatan adat kebudayaan. Pinang dikonsumsi sebagai pengganti rokok agar tidak mudah mengantuk serta mengatur pencernaan. Buah pinang dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan bahan baku obat gigi. Serta biji pinang sebagai pestisida nabati yang telah diuji efektifitasnya |
Letak Koordinat : |
|
Referensi |
Pangemanan L, C. Komalig & T. Kaligis. 2008. Beberapa Jenis Palem Yang Berpotensi Sebagai Tanaman Pengisi Ruang Terbuka Hijau. EKOTON Vol. 8, No.2:49-52 Mogea JP. 1987. Notes on palmae collected during the expidition in Noteboom (ed.) Report of the 1982-1983 Bukit Raya Expedition. Rijksherbarium, Leiden, The Netherlands. Beccari O. 1918. Asiatic palms: Lepidocaryeae. Part 3: The species of Ceratolobus, Calospatha, Plectocomia, Plectocomiopsis, Myrialepis, Zalacca, Pigafetta, Korthalsia, Metroxylon, and Eugeissona. Ann. Roy. Bot. Gard. Calcutta 12 (2). Rustiami H. 2013. Palem di Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya, Kalimantan Barat (Palm in Bukit Baka-Bukit Raya National Park, West Kalimantan). Jurnal Biologi Indonesia 9(2): 265-281 |