Taksonomi dan Morfologi

  • Kingdom : Plantae
  • Division : Tracheophyta
  • Class : Magnoliopsida
  • Ordo : Rosales
  • Family : Moraceae
  • Genus : Ficus L.
  • Species : Ficus benjamina L.

 

Morfologi

Gambar

Akar/rimpang

Sistem perakaran tunggang serta memiliki akar gantung keluar dari cabang yang dapat berkembang membentuk batang. Pohon beringin memiliki ciri khas berupa akar gantung yang menjulur dari atas ke bawah dalam jumlah banyak, sehingga tampak seperti garis-garis vertikal yang menopang pohon tersebut (Hemmer et al., 2004)

Batang

Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai sekitar 20-25 meter. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada batang tumbuh akar gantung berwarna coklat kehitaman.

Daun

Beringin memiliki daun berbentuk oval, daun tunggal, bersilang berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, berwarna hijau.

Bunga

Beringin menghasilkan bunga berjenis tunggul yang tumbuh di ketiak daun atau cauliflora. Bentuk tangkai bunga beringin silindris dengan kelopak mirip corong dan berwarna hijau. Mahkota bunganya bulat dan berwarna kuning kehijauan. Buah beringin merupakan buah semu atau fig yang berwarna hijau pada saat masih muda.

Buah

Buah tanaman beringin yaitu buah buni dan berbentuk bulat dengan ukuran panjang kira-kira sekitar 0,5 – 1 cm. Ketika masih muda, maka buah pohon beringin ini berwarna hijau lalu akan berubah menjadi merah setelah sudah tua. Bijinya juga berbentuk bulat, keras dan mempunyai warna putih

 

Nama Lokal :

Pohon beringin memiliki nama spesies Ficus benjamina L. Menurut Heyne (1987) dalam buku Tanaman Kultural dalam Perspektif Adat Jawa karya Purnomo, pohon ini memiliki nama lokal ringin dan waringin di Jawa dan Caringin di Sunda.

 

Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman     :          

Beringin adalah tumbuhan asli dari Asia dan Australia. Varietas beringin yang baru saja dideskripsikan, Ficus benjamina var. Bracteata ditemukan di hutan karang yang terangkat di daerah Taiwan selatan.

 

Status Kelangkaan berdasarkan IUCN :     

 

 

Syarat Tumbuh :

Habitat Pohon beringin tumbuh di hutan-hutan tropis, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian hingga 600 mdpl. Beringin juga termasuk jenis pohon yang dapat tumbuh dan beradaptasi dengan tempat-tempat yang sulit, seperti misalnya di pegunungan kapur/karst dan dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, mulai dari tanah liat, berpasir, asam, basa, basah ataupun tempat yang kering.

 

Habitat :   

-

 

Metode Perbanyakan :

Pohon ini berkembang biak dengan beberapa, cara selain dengan bijinya pohon ini berkembang biak dengan akar yang bisa tumbuh tunas baru sehingga akan muncul pohon yang baru. Akar gantung yang terdapat pada pohon ini juga akan tumbuh tunas apabila menyentuh tanah. Itulah mengapa pohon beringin memiliki pohon yang seperti terlilit dan cepat besar.

 

Kandungan Senyawa Kimia :

Daun beringin ini berarti mengandung golongan senyawa yang berguna bagi tubuh yaitu tanin, saponin dan alkaloid. Tanin dipercaya dapat memberikan perlindungan terhadap serangan mikroba, dan memiliki kegunaan untuk pengobatan diare, gusi berdarah, dan kulit yang luka.

 

Bagian yang Dimanfaatkan :

Kayu beringin yang berwarna putih kekuningan bergaris putih disarankan untuk dimanfaatkan untuk produk kayu dekorasi dalam ruangan seperti tirai kayu (venetian blind), sedangkan bagian akarnya disarankan digunakan sebagai tali pengikat atau bahan anyaman kerajinan.

 

Kegunaan :

Mampu menyerap racun (polutan) dan CO2 di udara serta menghasilkan oksigen sehingga udara menjadi lebih segar.Kanopi pohon beringin yang rindang membuat tanaman ini sering ditanam sebagai peneduh di halaman rumah atau taman kota. Saat ini, pemanfaatannya sudah berkembang menjadi obat dan akar gantungnya digunakan sebagai obat pilek, demam, radang amandel, nyeri sendi, memar, impotensi.

 

Letak Koordinat :

 

 

Referensi

Starr F, Starr K, Loope L. 2003. Ficus benjamina weeping fig. Survey report. U.S. Geological Survey, Biological Resources Division, Haleakala Field Station, Maui, Hawai (US)

Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. (Vol.4). Bogor (ID): Departemen Kehutanan.

Krisdianto dan Jamal Balfas. 2016. Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Kayu dan Akar Gantung Beringin (Ficus benjamina Linn.). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 21 (1): 1319