Taksonomi dan Morfologi |
|
Morfologi |
Gambar |
Akar Akar tanaman andalas bertipe dalam dan lebar. |
|
Batang Tinggi pohon andalas berkisar antara 15-60 m, batang bergetah putih (Syamsuardi, 2015). Warna batang pada umumnya coklat, namun dengan banyaknya “lichene” yang tumbuh sepanjang batang, maka akan terlihat warna batang menjadi bercak-bercak putih, kemerahan, bahkan bercampur hijau dan abu-abu (Anwar et al. 2007). |
|
Daun Pohon Andalas mempunyai daun berwarna hijau berbentuk oval dengan pinggiran daun bergerigi. Permukaan daun sebelah bawah umumnya licin sementara permukaan sebelah atas kasar apabila diusap dari ujung daun ke pangkal daun. Warna daun akan berubah menjadi hijau tua bahkan menjadi hijau pekat kehitaman menjelang musim kemarau (Mahdane, 2013). Bentuk daunnya bulat telur (ovatus) sampai jantung (cordatus), panjang helaian daun 5-22,1 cm dan lebar daunnya 3,2-20,6 cm. Pangkal daun membulat (obtulus), ujung daun meruncing (acuminatus-caudatus), permukaan daun bagian atas kesat (scabrous), pinggir daun bergerigi (serrulatus- serratus) (Syamsuardi, 2015). |
|
Bunga Tanaman andalas merupakan tanaman dioceous, yaitu tanaman yang bunga jantan dan betina terletak pada pohon yang berbeda. Bunga andalas tersusun atas bunga majemuk berbentuk bulir bewarna hijau. Bunga jantan memiliki 4 petal yang membungkus 4 stamen, sedangkan bunga betina memiliki 4 petal dan 1 putik (pistil) yang terdiri dari 1 tangkai putik, 1 kepala putik (stigma) dan 1 bakal buah. |
|
Buah Pohon yang dapat menghasilkan buah hanya pohon betina. Buah pohon Andalas berbentuk buah majemuk yang tersusun dalam untaian berbentuk tandan. Satu tandan buah yang sudah dewasa dapat mencapai panjang 20 cm dan terdiri atas ±200 buah. Di dalam masing-masing buah tersebut terdapat biji dengan ukuran sekitar 0,1-0,2 mm yang berwarna coklat dan keras jika sudah dewasa. Biji ini dapat dikeluarkan dengan memeras buah atau tandan buah. Terkadang ada buah yang tidak ada bijinya atau bijinya masih lunak. Buah ini dibungkus oleh kulit buah berwarna hijau yang sebenarnya berasal dari kelopak bunga (Swasti& Anwar, 2006). |
Nama Lokal : |
Hole Tanduk (Toba), Andaleh (Minang), dan Kertau (Sunda) (Sunanto, 1991). |
Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman : |
Pohon Andalas merupakan tumbuhan endemik Pulau Sumatera. Pohon ini disebut endemik karena pohon ini hanya ada di Pulau Sumatera, walaupun dilaporkan pernah ditemui di Jawa Barat namun diyakini pohon tersebut berasal dari Pulau Sumatera (Mahdane, 2013). Tanaman andalas ditemukan dibeberapa tempat di Sumatera Barat, yaitu di sekitar lembah antara gunung Merapi, Singgalang, dan Gunung Sago. Selain itu juga dapat ditemukan di Batang Barus dan Maninjau. |
Status Kelangkaan berdasarkan IUCN : |
Least Concern (berisiko rendah). |
Syarat Tumbuh : |
Morus macraura Miq. termasuk dalam genus yang sama dengan murbei yaitu genus morus. Murbei dapat tumbuh pada lokasi dengan suhu rata-rata 21-25°C (Atmoesoedarjo et al. 2000 diacu dalam Akbar 2009). Curah hujan rata-rata tahunan untuk tanaman murbei 2000-3000 mm (Samsijah dan Andadari, 1992 diacu dalam Akbar 2009). Andalas hidup pada tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang baik seperti tanah andosol. Habitat tempat tumbuh Andalas pada umumnya di dataran tinggi, kaki gunung dan dapat hidup di daerah yang relatif rendah seperti kawasan hutan dan juga perlu diberikan perlindungan cahaya matahari langsung untuk mengurangi penguapan dan sengatan matahari yang terik. Menurut Jawati (2006) habitat Andalas ditemukan di hutan pengunungan, pinggir hutan dekat sungai, di daerah perladangan. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa Andalas lebih cinderung hidup di daerah yang memiliki cukup air. Andalas yang hidup atau tumbuh dan berkembang pada daerah yang memiliki slope atau kemiringan yang landai hingga bergelombang dan daerah atau areal yang lebih ternaungi. |
Habitat : |
Tanaman andalas biasanya ditemukan dihutan sekunder dataran sedang hingga tinggi, lereng perbukitan, daerah tepi sungai, dan lembah (Anwar, 2014). |
Metode Perbanyakan : |
Perbanyakan dengan generatif (biji) dan vegetatif (stek pucuk dan kultur in vitro). |
Kandungan Senyawa Kimia : |
Andalas mengandung enam senyawa aktif yang tergolong senyawa turunan stilbene yaitu lunurin, oksiresveratol, dan andalasin A, juga senyawa turunan 2-arifbenzofuran, serta senyawa turunan kumarin (Soekamto, 2003). Andalas juga mengandung senyawa metabolit yang diketahui dapat menyembuhkan penyakit seperti leukemia (Jasmansyah, 2014) |
Bagian yang Dimanfaatkan : |
Tanaman andalas memiliki kualitas kayu yang baik. Kayu yang dihasilkan ini tahan rayap, sehingga digunakan sebagai bahan bangunan. Daun tanaman andalas juga berpotensi sebagai pakan alternatif dalam budidaya ulat sutera (Soekamto, 2003). Di dalam kulit buah andalas terkandung beberapa senyawa kimia, diantaranya alkaloid yang merupakan senyawa penghambat perkecambahan (Swasti & Anwar 2006). |
Kegunaan : |
Pada tanaman andalas terkandung senyawa kimia turunan 2-arylbenzofuran yang berpotensi sebagai bahan baku industri farmasi karena memiliki aktivitas antiinflamasi, antivirus, antitumor, dan berpotensi sebagai obat malaria, flu dan batuk (Soekamto et al., 2003). juga menemukan senyawa turunan 2- arilbenzofuran yaitu morasin M yang diekstrak dari kulit batang tanaman andalas dan diketahui dapat menghambat perkembangan sel kanker (Jasmansyah et al., 2014). |
Letak Koordinat : |
|
Referensi |
Akbar N. 2009. Substitusi Konsentrat Dengan Tepung Daun Murbei Dalam Pakan Berbasis Jerami Padi Pada Sapi Peranakan Ongole [Skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Anwar, A. (2014). Andalas: Pohon Asli Sumatra yang Terlupakan. Andalas University Press Padang. Jasmansyah, S. Hernandi, E. Hakim, dan Y. M. Syah. 2014. Aktivitas Senyawa Aktif Anti Kanker Leukimia dari spesies Morus macroura Miq. (Tanaman 40 Andalas) secara In Vitro. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jendral Achmad Yani. LPPM-Unjani: 6-9 Jawati, S. (2006). Studi Variasi Morfologi Tumbuhan Andalas (Morus macroura Miq) di Sumatra Barat. [Skripsi]. Padang. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Andalas Mahdane, A. (2013). Potensi Andalas (Morus macroura Miq.) di Tanah Ulayat Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. [Skripsi]. Bogor. Intitut Pertanian Bogor. Soekamto, N. H., S. A. Achmad, E. L. Ghisalberti, N. Aimi, E. H. Hakim dan Y. M. Syah. 2003. Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq. Jurnal Matematika dan Sains. Vol.8 (1): 35-40. Sunanto, H. (1991). Budidaya Murbei dan Usaha Persutraan Alam. Kanisius, Jakarta. Syamsuardi. 2015. Diversitas Morfologis dan Genetik Pohon Andalas (Morus macroura Miq), Flora Identitas Sumatera Barat dan Pemanfaatannya secara Berkelanjutan. Prosiding Improving Apreciation and Awareness on Conservation of High Value Indigenous Wood Species of Sumatra. Badan Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan: 42-53. Swasti E, Anwar A. 2006. Teknik Pemanenan Buah dan Pembibitan [Makalah Pelatihan Teknis Pembangunan Areal Model Tanaman Andalas bagi Masyarakat Nagari Singgalang Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar]. |