Taksonomi dan Morfologi |
|
Morfologi |
Gambar |
Akar/rimpang Akar tunggang yang mampu menghujam ke dalam tanah secara kokoh untuk merehabilitasi lahan, mencegah longsor dan menyimpan cadangan air. Itu sebabnya, pucuk merah juga banyak dijumpai pada area perbukitan (Darmanto et al., 2023). |
|
Batang Tinggi dari batang pucuk merah bisa mencapai ketinggian 5 m jika tumbuh di tempat yang subur dan terdapat nutrisi yang tinggi. Sementara akar pucuk merah terdiri dari akar tunggang yang merambat dan terus membesar. Akarnya berbentuk bulat dan berwarna coklat, dan mampu menopang secara kuat agar tanaman bisa berdiri tegak (Darmanto et al., 2023). |
|
Daun Daun beberapa di ujung berwarna merah, dengan kata lain daun muda berwarna merah. Namun seiring waktu daunya berubah menjadi hijau. Daun pucuk merah merupakan daun tunggal dengan letak berhadapan. Bentuk daun oval, tepi daun rata, ujung daun meruncing, dan pangkal daun meruncing. Pertulangan daunnya menyirip. Bentuk tangkai bulat dengan warna merah seperti daunnya ketika masih muda (Musawa, 2023). |
|
Bunga Bunga yang dimiliki bersifat majemuk dan tersusun dalam malai berkarang terbatas. Saat bunga sudah mekar, tampak kepala putik warna putih dengan tangkai berukuran lebih pendek jika dibanding benang sari dari bunganya. Letak putik tepat berada di tengah, sedangkan tangkai sari berwarna putih berukuran lebih panjang dari putiknya dengan jumlah lebih banyak (Krisnan, 2020). |
|
Nama Lokal : |
Pokok Kelat Paya (Malaysia), Ubah Laut (Malaysia Timur), Chinese Red Wood (Chinese), Wild Cinnamon, Red-lip, Australian Brush Cherry dan Kelat Oil (Murditanto, 2024). |
Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman : |
Bangladesh, Borneo, Jawa, semenanjung Malaya, Myanmar, Filipina, Sumatra, dan Thailand (UPT PTH Jawa Timur, 2024). |
Status Kelangkaan berdasarkan IUCN : |
- |
Syarat Tumbuh : |
Tanaman ini tumbuh subur pada daerah tropis, Pucuk Merah dapat bertahan pada suhu yang agak panas, namun suhu paling ideal untuk pertumbuhannya adalah 24–36°C. Pada siang hari, suhu yang ideal adalah 28–36°C. Pada malam hari, suhu yang ideal adalah 24–30°C. Pucuk Merah membutuhkan sinar matahari yang cukup agar tunasnya dapat berwarna merah dan bentuk tajuk tumbuhan tetap terjaga. Selain itu, paparan sinar matahari yang cukup akan membantu Pucuk Merah untuk terus menghasilkan tunas daun yang |
Habitat : |
Tanaman ini tumbuh subur pada daerah tropis (Megumi, 2018). |
Metode Perbanyakan : |
Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek) (Mardiansyah et al., 2016). |
Kandungan Senyawa Kimia : |
Tanaman pucuk merah mempunyai kandungan senyawa Antosianin yang berperan sebagai penangkal radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Ketika radikal bebas dari luar masuk ke dalam tubuh, sel dalam tubuh akan terganggu sehingga terjadi mutasi sel yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker. Untuk mencegahnya bisa mengonsumsi teh pucuk merah secara rutin. Asam betulinat pada ekstrak pucuk merah juga diketahui memiliki aktivitas antidiare dan antispasmodik yang baik dengan membantu merelaksasikan otot di dinding usus. Khasiat ini akan sangat berguna untuk meredakan keluhan kram perut dan diare (Darmanto et al., 2023). |
Bagian yang Dimanfaatkan : |
Berbeda dengan buah-buah pada umumnya, manfaat terbesar tanaman pucuk merah bagi kesehatan terletak pada daunnya Teh herbal dari daun pucuk merah. Untuk mengolahnya, pilih daun berwarna merah dan jemur hingga kering. Kemudian rebus daun yang sudah mengering bersama air, maupun bisa diseduh dengan air panas. Teh dari tanaman pucuk merah ini mengandung flavonoid yang bertindak sebagai pewarna alami maupun zat antioksidan (Darmanto et al., 2023). |
Kegunaan : |
Manfaat utama dari pucuk merah adalah kemampuannya menyerap karbondioksida (CO2) lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan yang lain. Hal ini dilihat dari laju fotosintesis dan kandungan timbal (Pb) daun pucuk merah. Dengan menanam pucuk merah di rumah akan sekaligus menjadi air purifier alami yang sangat hemat biaya (Darmanto et al., 2023). Pucuk merah banyak juga ditanam pada area perbukitan. Tanaman ini dapat mencegah longsor akibat struktur akar tunggang yang kokoh. Sehingga jika tinggal di area rawan longsor, sangat disarankan untuk menanam pohon pucuk merah secara massif (Krisnan, 2020) |
Letak Koordinat : |
|
Referensi |
Darmanto, S., Nugroho, A., Yuniarto, Y., & Sarwoko, S. (2023). Pengembangan Tanaman Hias Pucuk Merah dan Tanaman Buah di Areal Embung. Jurnal Pengabdian Vokasi, 3(2), 343-347. Hutan, U. P. (2024, 2 28). Pucuk Merah. Diambil kembali dari Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Timur: https://uptpth.dishut.jatimprov.go.id/pucuk-merah-syzygium-oleana/. Diakses: 28 Februari 2024. Krisnan, 2020,”Mengenal 10 Manfaat Tanaman Pucuk Merah”, Rumah.com, https://www.rumah.com/panduan-properti/pucuk-merah-39320.Diakses:28 Februari 2024. Mardiansyah, S., & Suzanna, E. (2016). Analisis Efisiensi Perbanyakan Tanaman Hias Pucuk Merah (Syzygium Myrtifolium) Secara Vegetatif (Stek) Dengan Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh. Megumi, S.R. (2018). Pucuk Merah, Tanaman Andal Penyerap Karbon. Diambil dari https://www.greeners.co/flora-fauna/pucuk-merah-tanaman-andal- Morad, A. F. (2024). Syzygium myrtifolium Images. Diambil kembali dari Useful Tropical Plants: https://tropical.theferns.info/image.php?id= Syzygium+myrtifolium. Diakses: 28 Februari 2024. Musawwa, A. W. (2023, August). Karakterisasi Morfologi Genus Syzygium Di Kabupaten Nganjuk. In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran) (Vol. 6, pp. 522-528). Plantamor. (2024). Taksonomi Pucuk Merah. Diambil kembali dari Plantamor:https://plantamor.com/species/info/syzygium/myrtifolium#gsc.t |