Taksonomi dan Morfologi |
|
Morfologi |
Gambar |
Akar Akar tanaman sirsak yaitu akar tunggang dan akar cabang serta bulu akar yang tersebar ke semua arah, dari pusat pangkal batang ke ujung rambut akar. Akar ini tumbuh subur pada lapisan tanah atas (top soil) yang gembur |
|
Batang Pohon sirsak memiliki kayu yang keras, meskipun begitu, ukuran pohonnya biasanya kecil dan mudah patah. Tajuk pohonnya unik karena mempunyai cabang yang banyak, hampir mulai dari pangkalnya. Cabang-cabang tersebut sulit diatur karena arahnya yang tidak menentu |
|
Daun Morfologi dari daun sirsak adalah berbentuk bulat dan panjang, dengan bentuk daun menyirip dengan ujung daun meruncing, permukaan daunmengkilap, serta berwarna hijau muda sampai hijau tua. |
|
Bunga Tanaman sirsak memiliki bunga tunggal (flos simplex) dalam satu bunga terdapat banyak putik sehingga dinamakan bunga berpistil majemuk. Bagian bunganya tersusun secara hemicylis, yaitu sebagian terdapat dalam lingkaran, yang lain spiral atau terpencar. Mahkota bunga sirsak berjumlah 6 sepalum yang terdiri atas 2 lingkaran, berbentuk hampir segitiga, tebal dan kaku, berwarna kuning keputih-putihan, dan mekar saat tua, kemudian lepas dari dasar bunganya. Secara alami bunga sirsak termasuk bunga sempurna, akan tetapi waktu masaknya serbuk sari dengan kepala putik tidak selalu bersamaan sehingga untuk memperoleh kualitas yang baik dilakukan dengan penyerbukan buatan |
|
Buah Buah sirsak disebut buah sejati berganda (agregat fruit), yakni buah yang berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. Buahnya berbentuk jorong dengan ujungnya mengecil dan memiliki duri sisik halus. Apabila buahnya sudah tua, daging buahnya berwarna putih, lembek dan berserat dengan banyak biji berwarna coklat kehitaman |
Nama Lokal : |
Di Indonesia biasa dikenal sebagai buah “Sirsak” karena berasal dari bahasa Belanda 'Zuurzak' yang berarti kantong asam, orang Jawa menyebutnya 'Nongko Sabrang' atau 'Nangka Seberang' dan di melayu dikenal dengan nama 'Nangka Belanda'. |
Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman : |
Tanaman sirsak berasal dari daerah tropis di Benua Amerika bagian Selatan, yaitu sekitar Peru, Meksiko, dan Argentina. Di sana, sirsak merupakan buah yang penting dan memiliki nilai tertentu. |
Status Kelangkaan berdasarkan IUCN : |
- |
Syarat Tumbuh : |
Sirsak merupakan jenis tanaman yang paling mudah tumbuh diantara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembab. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1200 m dari permukaan laut. Tanaman sirsak akan tumbuh sangat baik pada keadaan iklim bersuhu 22-28oC, dengan kelembaban dan curah hujan berkisar antara 1500-2500 mm per tahun. Keadaan yang terlalu panas dan terlalu dingin akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman sirsak. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh cuaca yang dingin. Sedangkan musim kemarau, tanaman sirsak akan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan merontokkan daunnya untuk mengurangi penguapan |
Habitat : |
- |
Penyebaran Tanaman : |
Tanaman Sirsak ialah tumbuhan buah yang berasal dari Karibia dan Amerika, tepatnya Amerika Selatan (Amazon) serta Amerika Tengah ya kemudian tersebar ke negara didunia termasuk Indonesia. |
Metode Perbanyakan : |
Tanaman sirsak dapat diperbanyak dengan biji dari buah yang terpilih dan cukup tua akan menghasilkan tanaman. Batang sirsak dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi maupun sambung pucuk. |
Kandungan Senyawa Kimia : |
Daun sirsak memiliki kandungan kimia berupa alkaloid, tannin, dan beberapa kandungan lainnya termasuk senyawa annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik merupakan senyawa yang dapat bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker. Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur tumbuh . |
Bagian yang Dimanfaatkan : |
Daun sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker, yakni dengan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain untuk pengobatan kanker, tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan demam, diare, antikejang, anti jamur, anti parasit, antimikroba, sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, dan lain-lain . Daun sirsak berpotensi sebagai antihipertensi, antispasmodik, obat pereda nyeri, hipoglikemik, antikanker, emetic (menyebabkan muntah), vermifuge (pembasmi cacing). Daun sirsak juga memiliki efek yang bermanfaat dalam meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan hormon insulin pada jaringan pankreas serta melindungi dan menjaga selsel β-pankreas Kulit batang pohon sirsak antara lain mengandung atherosperimne, murin dan solamine, yang biasa digunakan untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi dan obat penenang serta kejang. Sedangkan akarnya paling banyak mengandung zat diantaranya annocotacin, annomontacin , muricatin serta reticulatacin |
Kegunaan : |
Buah sirsak mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin B, serat, kalium, magnesium, dan zat besi. Nutrisi ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan energi dan kebugaran. |
Letak Koordinat : |
|
Referensi |
Sunarjono, H. 2005. Sirsak dan Srikaya: Budi Daya Untuk Menghasilkan Buah Prima. Penebar Swadaya : Jakarta. Ernawati, L. 2019. Segudang Khasiat Manggis dan Sirsak Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Laksana : Yogyakarta. Santoso, H.B. 2019. Daun Sirsak. Pohon Cahaya Semesta : Yogyakarta. Herliana, E dan Nila, R. 2011. Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak dalam Menumpas Kanker. Tim Elang Media. Jakarta. |