Taksonomi dan Morfologi

    • Kingdom: Plantae
    • Divisi: Spermatophyta
    • Sub Divisi: Angiospermae
    • Kelas: Dicotyledonae
    • Ordo: Bombacales
    • Famili: Bombacaceae
    • Genus: Durio
    • Spesies: Durio zibethinus

 

Morfologi

Gambar

Akar

Durian mempunyai sistem perakaran yang terdiri dari beberapa bagian yakni akar primer (tunggal), akar sekunder dan akar tersier yang strukturnya kuat. Jenis perakaran yang dimiliki tanaman durian sangat baik untuk mencegah erosi yang terjadi pada lereng. Akar primer durian fungsinya adalah untuk menopang tanaman durian agar dapat berdiri kokoh.  Sementara akar sekunder yakni akar yang tumbuhnya di daerah perbatasan bawah tanah fungsinya untuk membantu menopang tanaman agar tetap kokoh berdiri. Akar tersier adalah akar yang tumbuhnya dari perakaran serabut dan memiliki ukuran yang kecil jika dibandingkan dengan akar primer dan sekunder. Akar tersier ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman durian.

Batang

Tanaman durian mempunyai batang bentuknya silindris dan panjangnya bisa mencapai ukuran 45 meter atau lebih. Batang tanaman durian arah tumbuhnya tegak lurus ke atas. Tanaman ini mempunyai banyak cabang yang tumbuhnya lebih condong ke atas dan tumbuhnya mendatar. Batang tanaman durian mempunyai kulit dengan tekstur yang kasar dan berwarna cokelat. Kulit tersebut mengalami pengelupasan secara terus – menerus dan tidak beraturan.

Daun

Durian mempunyai daun berbentuk lonjong atau lanset dengan ujung daun lancip dan pangkal daunnya membulat. Daun durian mempunyai panjang hingga 10 cm atau lebih dan lebarnya 4 cm. Namun, tidak semua daun mempunyai ukuran daun yang sama dan tergantung dari varietasnya. Daun tanaman durian tersusun berselang – seling dan memiliki tangkai daun yang pendek. Daun durian mempunyai warna hijau terang di bagian atasnya dan berwarna emas atau perak di bagian bawahnya. Daun tersebut mempunyai pertulangan yang menyirip, sementara ibu tulang daunnya (costa) tumbuh memanjang dari pangkal daun hingga ke ujung daun. Costa tersebut kemudian tumbuh ke arah luar daun membentuk urat – urat daun.

Bunga

Bunga tanaman durian berbentuk seperti mangkuk dengan mahkota bunga berwarna merah atau kuning keemasan. Tanaman durian mempunyai dua kelamin yakni jantan dan betina sehingga bunga durian disebut bunga sempurna. Bunga durian tergolong sebagai bunga tunggal namun tumbuhnya berkelompok. Bunga tersebut tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder. Bunga tersebut letaknya bergantungan dan mempunyai tangkai yang panjang. Bunga durian ini mengalami penyerbukan silang yang dibantuk oleh hewan nocturnal seperti kelelawar atau kumbang.

Buah

Buah durian berukuran besar yang permukaannya dikelilingi duri yang tajam dan keras. Buah durian mempunyai ketebalan berkisar antara 1,5 – 2 cm atau lebih karena dipengaruhi varietasnya. Buah durian berbentuk bulat dan lonjong yang berwarna hijau kekuningan hingga kecokelatan. Di dalamnya terdapat daging buah yang merupakan perkembangan dari jaringan biji yang bernama arilus. Daging buah tersebut teksturnya lembek, tebal namun juga ada yang tipis tergantung dengan varietasnya. Bau durian sangat khas dan cenderung berbau tajam. Daging buah ini rasanya sangat manis dan lembut. Di bagian dalam terdapat 1 – 7 ruang yang tiap ruangnya berisi 1 – 6 buah durian. Biji durian terdapat dalam daging buah dengan bentuk bulat sampai lonjong. Biji tersebut memiliki serat – serat halus di bagian ujungnya. Di dalam biji durian memiliki beberapa lapisan yang terdiri dari epidermis atau lapisan luar yang tipis dan dermis yang merupakan bagian dalam biji yang tebal. Biji durian berwarna cokelat kekuningan dengan kulit mengkilat, sementara bagian dalamnya berwarna putih. Dalam bahasa Jawa, biji durian disebut dengan pongge. Biji durian bisa dikonsumsi caranya adalah dengan cara merebus biji durian hingga matang.

 

Nama Lokal :

Durian memiliki banyak nama lokal di Indonesia, seperti Duren (Jawa dan Betawi), Kadu (Sunda), Durian (Sumatra), Duriang (Manado, Sulawesi) dan Duliang (Toraja, Sulawesi).

 

Asal Usul Spesies dan Penyebaran Tanaman     :          

Menurut penelitian, pohon durian diduga berasal dari wilayah Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Hal itu juga didukung dengan nama ‘durian’ yang ternyata diambil dari Bahasa Melayu. Selain itu Pulau Kalimantan juga disebut sebagai pusat keanekaragaman durian karena menjadi tanaman endemik yang hanya tumbuh liar di areal hutan.

Berdasarkan jurnal yang dikeluarkan Herbarium Bogoriense, terdapat 29 spesies durian yang hidup di seluruh dunia dan 20 diantaranya ditemukan di wilayah Indonesia. Menariknya 19 dari 20 spesies tersebut hanya tumbuh di Kalimantan, di Sumatera terdapat 7 spesies, dan pulau lainnya hanya memiliki satu spesies saja. 

 

Status Kelangkaan berdasarkan IUCN :     

Durian tidak termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi oleh IUCN karena tidak dianggap langka atau terancam punah.

 

Syarat Tumbuh :

Pohon durian tumbuh dengan baik pada ketinggian 100 hingga 500 mdpl. Jika ditanam pada daerah yang terlalu tinggi, maka mutu buah yang dihasilkan akan menurun. Jenis tanah grumosol dan andosol adalah tanah yang cocok untuk pertumbuhan durian karena subur dan kaya bahan organik. pH tanah untuk tanaman durian berada pada pH 5 sampai 7 dan optimal pada pH 6 hingga 6,5. Lahan perkebunan durian harus memiliki darinase baik dengan kedalaman air tanah sekitar 50 - 150 cm dan 150 - 200 cm. Hal ini untuk menghindari dari pembusukan akar durian yang terendam air. Daerah tropis basah bercurah hujan lebih dari 2000 mm per tahun dan tersebar merata sepanjang tahun adalah kawasan ideal bagi  pohon durian. Bulan basah sebaiknya sekitar 9 hingga 10 bulan dan 1 hingga 2 bulan kering sebelum berbunga. Intensistas cahaya sebaiknya antara 40 - 50% dengan suhu 22 - 30º C.

 

Habitat :   

Habitat asli dari pohon durian adalah wilayah beriklim tropis, salah satunya kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pohon ini dapat tumbuh secara maksimal ketika berada di dataran rendah sampai wilayah dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Secara umum pohon ini menyukai daerah yang agak lembab dan tidak terlalu panas.

Pertumbuhan pohon durian lebih maksimal jika berada di wilayah dengan kelembaban antara 50% sampai 80% dengan suhu udara pada kisaran 25 - 32 derajat Celcius. Sementara untuk intensitas cahaya yang dibutuhkan hanya sekitar 45 - 50%. Pohon ini mampu tumbuh mencapai usia 200 tahun ketika berada di habitat aslinya.

 

Penyebaran Tanaman :   

Pohon durian tersebar di berbagai wilayah nusantara, paling banyak dijumpai di Pulau Kalimantan. Tanaman ini juga tersebar ke wilayah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, dan bergerak menuju negara-negara di bagian barat seperti Malaysia, Thailand, India, Birma, dan Pakistan. Negara penghasil dan pengekspor utama durian adalah Thailand. Thailand mengembangkan durian menjadi berbagai jenis kultivar bermutu tinggi dengan sistem budidaya yang sangat baik. Selain itu, lokasi budidaya durian yang berorientasi ekspor antara lain Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

 

Metode Perbanyakan :

Durian dapat diperbanyak secara vegetatif melalui stek batang atau biji. Biji durian dapat ditanam untuk menghasilkan tanaman baru, tetapi proses ini lebih lama dan tidak selalu berhasil

 

Kandungan Senyawa Kimia :

Durian mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, steroid, fenolik, dan tanin. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan antimikroba

 

Bagian yang Dimanfaatkan :

Bagian yang dimanfaatkan dari durian adalah arilusnya yang berisi biji-biji lonjong. Arilus ini yang dimakan sebagai buah

 

Kegunaan :

Durian, buah yang dijuluki "raja buah", memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Daging buahnya yang lembut dan kaya nutrisi mengandung vitamin C tinggi yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Durian juga kaya akan serat yang baik untuk pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Kandungan kalium dalam durian mendukung kesehatan jantung dan tekanan darah. Meskipun tinggi kalori, durian mengandung lemak baik yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat. Buah ini juga memiliki antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas dan memperlambat proses penuaan. Selain itu, durian mengandung triptofan yang dapat meningkatkan kualitas tidur dan suasana hati. Meski memiliki banyak manfaat, penting untuk mengonsumsi durian secara bijak dan tidak berlebihan karena kandungan kalorinya yang tinggi.

 

Letak Koordinat :

 

 

Referensi

Rosdiana, Ria. (2019). Keanekaragaman Jenis Durian (Durio spp.) Pada Tembawang Desa Sungai Buluh Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. PIPER No.28, Vol. 15.

https://www.assobariyyah.or.id/buah-durian/

https://www.detik.com/sumut/kuliner/d-7162786/5-jenis-durian-terpopuler-di-indonesia-harumnya-legit-banget

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Durian - Ilmu Pertanian (agrotek.id)